Bersama Pasti Bisa

Sebuah Refleksi Hidup

Perkenalkan, nama saya Barry Ekaputra dengan nama baptis Alexander. Saya adalah anak dari pasangan Yohanes Bambang Sudirman dan Felicia Rita Alianto. Saya lahir pada 17 Maret 1995 di Jakarta. Orang tua saya menikah pada bulan Februari tahun 1992 namun baru mempunyai anak pada tahun 1995. Sekarang ini saya bertempat tinggal di Jl. Kartini 9 No. 18 Rt. 14 Rw. 03, Jakarta Pusat 10750. Sejak TKK (Taman Kanak-Kanak) sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama) saya bersekolah di Sekolah Santo Yoseph, Jl. Dwiwarna No. 1-3. Setelah lulus SMP saya memutuskan untuk melanjutkan studi di Seminari Wacana Bhakti (Sekolah calon imam), Jl. Pejaten Barat No. 10A. Saya adalah anak tunggal dan saya memberanikan diri untuk masuk seminari. Orang tua pertama-tama kaget namun akhirnya mengijinkan juga.
Orang tua saya adalah orang-orang yang sangat terbuka. Mereka saling terbuka satu sama lain. Ibu saya berkerja di PT. Indomobil (VOLVO) sejak sebelum saya lahir bahkan sebelum menikah, ayah saya berkerja di bidang kacamata. Dulu ayah saya sempat menganggur dan tidak berkerja sekitar 2 tahun. Selama 2 tahun itu ia bekerja sebagai tukang kaca mata panggilan. Siapa yang mau bikin kaca mata bisa menghubungi ayah saya. Sekarang ini ayah saya berkerja sebagai penjual softlense dan alat kaca mata walaupun hanya berkantor di rumah, namun hasil yang didapatkan cukup untuk menambah pemasukan keluarga. Ayah dan ibu saya berkenalan sejak masih duduk di jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) mereka berdua bersekolah di Sekolah Budi Mulia. Namun mereka baru menjalin kasih sejak duduk di bangku SMA (Sekolah Menengah Atas). Orang tua saya membesarkan diri saya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Mereka juga tidak pernah menunjukan kemarahan mereka secara berlebihan kepada saya, biasanya menegur dan memberikan contoh yang semestinya. Mereka juga mendidik saya untuk menjadi orang yang terbuka dan berani. Untuk hal terbuka itu dapat saya terapkan cukup baik selama ini, namun soal keberanian terkadang saya masih susah dan sungkan untuk menjadi orang yang berani. Saya adalah orang yang sangat tidak bisa melihat orang lain sedih dan kecewa. Saya juga ingin melihat orang lain selalu tersenyum dan tidak marah. Sampai sekarang saya masih menjadi orang yang seperti itu.
Sejak kecil saya memang tergolong anak yang cerewet dan suka bercerita itu semua karena saya di didik menjadi orang yang terbuka, jadi jangan kaget bila waktu saya bersekolah di Sekolah Santo Yoseph saya amat mengenal banyak orang. Kata orang, cara saya bercerita itu menarik perhatian orang dan sangat membuat orang penasaran. Makanya sejak SD saya dikenal sebagai “si cerewet” namun sejak SMP sampai sekarang saya mencoba mengurangi porsi kecerewetan saya walaupun terkadang masih susah dikendalikan.
Daerah tempat saya dibesarkan adalah daerah Mangga Besar, daerah yang tidak pernah mati. Di sini segala sesuatu tersedia dari mulai hal-hal positif sampai yang negatif juga ada. Namun walaupun begitu rasa kedekatan umat dengan Tuhan masih ada contoh kongkretnya adalah banyak rumah ibadah yang berada di daerah ini. Contohnya adalah Paroki saya. Paroki saya adalah Paroki SS. Petrus & Paulus, Mangga Besar yang digembalakan oleh para Pastor Jesuit. Sejak nenek saya menikah sampai saya menerima komuni pertama paroki inilah yang menjadi saksinya. Orang tua saya dinikahkan oleh Ps. B. Wonosunaryo, SJ ; Pastor ini jugalah yang membaptis sewaktu saya masih bayi. Setelah besar saya diberikan komuni pertama oleh Ps. Wahana Wegig, SJ. Selama saya menjadi umat dan misdinar di paroki ini pastor-pastor yang pernah berkarya adalah Ps. FX. Widyatmaka, SJ; Ps. M. Oei Goan Tjiang, SJ; Ps. B. Herman Tjahja, SJ; Ps. Wahana Wegig, SJ; Ps. A. Djitapandrija, SJ; Ps. Nicholaus Dibjakartana, SJ dan Ps. A. Padmaseputra, SJ.
Saya banyak dipengaruhi oleh para pastor tersebut, yang membuat saya tertarik untuk menjadi seorang imam adalah sosok Ps. FX. Widyatmaka, SJ dan Ps. A. Djitapandrija, SJ. Saya tertarik dengan sosok mereka karena mereka hidup menggereja secara terbuka dan tidak kolot, mau mengikuti arus jaman yang berat seperti sekarang ini. Mereka banyak memberikan saya masukan dan cerita-cerita mengenai kehidupan mereka selama menjadi seorang imam, cerita mereka amatlah menarik. Mereka juga mengatakan bahwa untuk menjadi seorang imam itu yang sangat penting adalah mau mengikuti Yesus juga kedisiplinan. Mereka juga tidak lupa tentang kemandiriian.
Kalau soal kemandirian saya ini bisa dibilang anak yang sudah mandiri dari kecil. Saya biasanya di rumah sendiri, ayah bekerja, ibu bekerja, apa-apa sendiri. Di rumah tidak menggunakan jasa pembantu, jadi apa-apa sendiri di rumah. Biasanya soal makan saya sudah dimasakin atau dibeliin oleh ibu saya. Pulang sekolah saya juga sendiri, tidak pakai dijemput. Pernah suatu hari terjadi kebakaran besar di depan rumah saya, saya sempat panik sendiri namun karena banyak yang tahu saya di rumah sendiri, banyak orang yang telpon dan datang untuk melihat keadaan saya. Saya amat senang karena masih ada yang perhatian dan ingat akan saya.
Sekarang ini saya menempuh pendidikan di Seminari Wacana Bhakti dalam Angkatan 24, banyak pengalaman yang saya dapat di seminari ini. Waktu tiga bulan pertama di seminari ini dan saya tidak boleh bertemu maupun berhubungan dengan orang tua saya itu merupakan tantangan yang sangat luar biasa. Beberapa minggu pertama memang menyedihkan namun akhirnya bisa terbiasa juga dan tiga bulan itu akhirnya terlewati dengan baik. Sekarang ini sudah bulan ke 9 saya berada di seminari ini. Saya sekarang telah menjadi orang yang benar-benar mandiri. Rohani saya pun menjadi kuat di seminari ini. Tak pernah dulu terpikirkan dalam hidup saya akan menjadi seminaris seperti ini. Namun panggilan Tuhan lah yang membawa saya sampai ke seminari ini. Sekarang ini telah dekat kenaikan kelas, kami angkatan 24 mulai bersiap diri. Semoga kami dapat naik kelas dan dapat menjadi imam-iman yang berkualitas. “Ad Maiorem Dei Gloriam”

0 comments:

Post a Comment

About this blog

Hello, selamat datang di blog saya..
Saya membuat blog ini sebagai tempat merefleksikan diri dan berbagi pengalaman...
SELAMAT MEMBACA....

Total Pageviews

Pages

Powered By Blogger
Powered by Blogger.

Iklan Wacana Bhakti

Bergabunglah bersama kami di Seminari Wacana Bhakti

Followers

About Me

My Photo
Barry Ekaputra
View my complete profile