Bersama Pasti Bisa

Sebuah Refleksi Hidup

Pada hari Senin 13/12-2010 sampai 16/12-2010 saya, Barry dan teman – teman KPP Seminari Wacana Bhakti mengikuti retret di Biara Santa Clara, Pacet - Sindanglaya, Jawa Barat. Biara ini merupakan biara para suster dari Ordo Suster-suster Santa Clara (OSC). Kami berangkat dari seminari pukul 11.00 menggunakan bus secara bersama-sama dengan teman-teman kelas 1, 2 dan 3. Kami berhenti paling terakhir bersama kelas 3. Kami sampai di tempat retret pukul 14.30. Sesampainya di sana kami langsung beristirahat hingga menunggu sesi pertama Pk. 18.00. Retret kali ini kami didampingi oleh Rm. Andy dan Rm. Charles. Setelah mandi dan beristirahat kami memulai sesi pertama bersama Rm. Andy, di pertemuan kali ini Rm. Andy memberikan pembukaan retret serta tujuan dan peraturan retret kali ini. Rm. Andy mengatakan bahwa retret ini merupakan pengulangan kembali, mundur kembali untuk melihat kekurangan dan kelebihan diri kami masing-masing. Dengan tujuan agar memberikan pikiran dalam hidup, dan berusaha mundur dan memperbaiki kehidupan selanjutnya.
Di dalam ini ditekankan 4K yaitu yang pertama : Keheningan, selama seluruh acara kegiatan retret kami diharapkan untuk hening agar kami dapat mendapatkan pelajaran secara baik; yang kedua Keterbukaan, kami diharapkan untuk terbuka selama retret ini karena selama retret ini banyak terjadi sharing; yang ketiga Kerja Sama, kami harus saling kerja sama antara pembimbing dan peserta serta peserta dan peserta; dan yang keempat adalah Kedisiplinan, yaitu unutuk mengatur diri sendiri. Kami juga membagi kelompok untuk petugas harian selama di tempat rertret. Setelah selesai sesi pertama kami melanjutkan dengan makan malam. Setelah makan malam ada waktu kosong, selama waktu itu saya dan teman-teman saling bercakap-cakap. Setelah itu sesi kedua dibawakan oleh Rm. Charles. Sesi ini membahas tentang Pengalaman 6 Bulan di Seminari. Kami satu persatu mengungkapkan pengalaman menyenangkan maupun menyedihkan kami selama 6 bulan di seminari. Saya juga mengungkapkan juga pengalaman-pengalaman itu. Di akhir sesi Rm. Charles mengatakan bahwa pengalaman-pengalaman itu baik yang menyenangkan maupun menyedihkan digunakan untuk mengembangkan diri lagi menjadi yang lebih baik lagi. Jadi sebuah pengalaman itu bukan hanya untuk dikenang tetapi juga untuk pelajaran.
Setelah sesi ke 2 selesai saya dan teman teman menutup acara pada malam itu dengan doa malam bersama - sama. Kami satu persatu disuruh maju ke depan altar untuk mengungkapkan perasaan pada hari pertama itu ketika sampai di tempat retret. Semuanya senang, saya juga senang karena dapat sampai di tempat retret ini. Dari hal ini saya mendapatkan bahwa saat sesuatu hal sedikit pun apapun yang terjadi pasti memiliki kesan tersendiri pada diri kita masing-masing. Doa malam pada hari ini mengunakan cerita Nikodemus yang dipanggil Tuhan sama seperti kami yang juga dipanggil Tuhan dan mau mencoba menanggapinya.
Pada malam itu saya banyak merefleksikan banyak hal bahwa kegiatan retret ini pasti memiliki banyak makna, saya belajar banyak hal walaupun baru beberapa jam sampai di tempat itu. Setelah selesai ibadat kami melajutkan dengan acara tidur. Saya tidur di kamar No. 9. Kami tidur sendiri sendiri.
Keesokan harinya tanggal 14/12-2010 kami harus bangun pk. 06.00 untuk mempersiapkan diri sebelum misa pagi pk. 06.30. Misa pagi hari ini memperingati Santo Yohanes dasi Salib. Misa hari ini dipimpin oleh Rm. Charles. Ia mengatakan agar kita harus meneladani semangat Santo Yohanes dari Salib dan perlu mencontoh perilaku-perilaku mulianya itu. Setelah acara misa kami melanjutkan dengan makan pagi, makanan di tempat retret ini tergolong enak sama seperti di seminari dan juga tergolong banyak. Setelah makan kami melanjutkan acara sesi ke 3 yang dibawakan oleh Rm. Andy. Di sesi ini kami melakukan sharing masing-masing tentang keluarga kami masing-masing dan sikap-sikap kami yang dipengaruhi oleh orang tua kami. Saya mendapat giliran pertama, pertama kali deg-degan namun akhirnya bisa melewatinya dengan baik. Saya menceritakan tentang sikap sikap saya yang mirip dengan ibu saya, juga dengan ayah saya. Setelah sesi ketiga ini selesai saya mendapatkan inti sesi tersebut bahwa kita itu dibangun dari keluarga. Sesi ketiga selesai kami melanjutkan dengan potus. Setelah potus dan beristirahat sebentar kami melanjutkan sesi keempat yang dibawakan oleh Rm. Charles
Rm. Charles membawakan sesi ini dengan tema Correctio Fraterna ( Memperbaiki Persaudaraan ). Sesi ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara kami perangkatan. Saya sangat degdegan, saya dan teman-teman disuruh menuliskan hal-hal positif dan negatif teman-teman seangakatan satu persatu. Kami diberi waktu 40 menit untuk menuliskannya. Setelah selesai menuliskannya sendiri-sendiri kami membacakannya di depan orang yang bersangkutan. Setiap orang yang maju pasti merasa grogi. Dari hal ini saya mendapat banyak hal. Saya belajar untuk lebih menghargai orang lain, mau menerima orang lain dan juga mau mencoba untuk mengembangkan hal-hal negatif menjadi positif dan mengembangkan hal-hal positif menjadi lebih baik lagi. Saya mendapatkan banyak refleksi dari hal ini. Semoga dapat berarti bagi diri kami.
Setelah selesai maju semua kami melanjutkan dengan istirahat tidur siang. Kami tidur hingga pk 16.00 dan menggunakan waktu setelah bangun untuk mandi dan potus. Pukul 17.00 kami memulai sesi selanjutnya. Sesi kelima ini dibawakan oleh Rm. Andy. Pada sesi ini mengambil tema memperbaiki diri. Sebelum kami memulai sesi kami diajak untuk melakukan permainan yaitu kami semua ditutup matanya dan mencoba mencari suara lonceng setelah itu kami memulai sesi tersebut dengan menonton beberapa video. Video pertama mengenai seorang wanita yang mengikuti audisi menyanyi namun menyanyikan lagunya dengan pelafalan syair yang salah, sang penyanyi tersebut tidak mau mencoba memperbaikinya walaupun sudah diperingati dari video ini saya mendapatakan makna bahwa bila sesorang yang mau berusaha namun tidak mau mendengarkan orang lain akhirnya akan sia-sia. Video kedua mengenai tentang 3 orang yang berada di ekskalator mati, namun mereka tidak mau jalan saja melewati ekskalator tersebut. dari video ini saya mendapatkan makna bahwa seseorang bila mau mencapai sesuatu harus berusaha, jangan hanya mengandalakan orang lain. Kami juga menonton video tentang seorang pelari yang karena kecelakaan harus kehilangan bakatnya kaarena sebuah kecelakaan, dia merasa depresi namun akhirnya ia mulai berusaha untuk bangkit setelah melihat berita tentang seorang anak yang terkena kecelakaan. Ia menjadi motivator anak itu, setelah itu ia juga mulai berusaha untuk mengembalikan bakatnya itu walaupun harus dengan penuh kekurangan dan ia pun berhasil. Dari video ini saya mendapatkan makna bahwa dari kekurangan bisa muncul keberhasilan yang besar. Bukan hanya dari kelebihan kita bisa berprestasi namun dari kekurangan juga. Setelah selesai menonton video kami disuruh untuk menuliskan perubahan apa yang mau kami perbuat dan bagaimana cara mewujudkan hal itu.
Sesi ini selesai pk. 18.30 kami melanjutkan dengan makan malam. Setelah makan malam kami melanjutkan dengan sesi selanjutnya yaitu pertobatan yang dibawakan oleh Rm. Charles. Kami diajak untuk merenungkan kesalahan-kesalahan di seminari lewat meditasi. Setelah meditasi kami melanjutkan dengan sakramen tobat satu persatu. Setelah tobat selesai kami menutup hari itu dengan doa singkat dan menutup hari itu dengan tidur dalam keheningan. Saya merasa amat lega sekali setelah melakukan sakramen tobat, serasa bebas dari belenggu dosa. Rm. Charles juga mengatakan bahwa dendam yang dipendam dalam hati dapat menyebabkan penyakit pada masa depan.
Keesokan hari 15/12-2010, hari ketiga kami bangun sama seperti hari kemarinya setelah mandi kami melanjutkan misa yang dipimpin oleh Rm. Andy. Setelah misa selesai kami melanjutkan dengan makan pagi. Kami memulai sesi selanjutnya, sesi ketujuh pada pk 08.00. Sesi ini dibawakan oleh Rm. Charles mengenai Yesus memanggil dan memilih. Di sesi ini Rm. Charles menegaskan bahwa kita semua itu dipanggil dan dipilih Yesus untuk menjadi pelayannya. Kita terus menerus mencoba berelasi. Kita harus mempunyai rasa ingin tinggal dengan Kristus. Kami diajak untuk merefleksikan 4 buah bacaan dan memilih salah satu yang sesuai dengan panggilan kami masing-masing. Bacaannya antara lain Markus 3:13-19 ( Yesus memanggil kedua belas rasul ), Yohanes 1: 35-51 ( Murid-murid Yesus yang pertama ), Matius 19: 16-26 ( Orang muda yang kaya ) dan Matius 4: 18-22 ( Yesus memanggil murid-murid yang pertama ). Saya sendiri memilih Matius 4: 18-22 karena sesuai dengan panggilan saya. Dari hal ini saya mendapatkan makna bahwa dalam hidup ini Yesus memanggil kita dengan cara yang berbeda-beda dan Yesus-lah yang memilih kita bukan kita yang memilih Dia.
Setelah sesi ini selesai dan dilanjutkan potus kami memulai sesi selanjutnya yaitu sesi kedelapan, yaitu syarat-syarat mengikuti Yesus. Sesi ini dibawakan oleh Rm. Andy. Sesi ini menggambarkan bagaimana cara-cara agar kita dapat mengikuti Yesus. Kami diajak untuk mencoba merenungkan yang berhubungan dengan mengikuti Yesus dari kitab suci. Bacaan yang diambil dari Matius 10 : 37-39. Hal ini menggamabarkan 4 cara mengikuti Yesus: Yang pertama, “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku: dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” ( Mat 10: 37 ). Kita harus mengasihi Tuhan lebih dari apapun, bila kita ingin mengikuti-Nya kita harus lebih mencintai dan memprioritaskannya. Yang kedua, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” ( Mat 10: 38 ). Bila kita mau mengikutinya kita harus mau melakukan apapun yang dikehendakinya, seberat apapun dan sesulit apapun. Kita harus berani melewatinya. Yang ketiga, ”Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya ( Mat 10: 39 ). Dari kutipan yang ketiga ini Yesus mau mengatakan bahwa bilak ita hanya mau mencari aman dan tidak mau berusaha sebaik-baiknya maka tak berarti apapun bagi Tuhan. Setelah merenungkan hal itu saya dan teman-teman yang lain diajak untuk jalan di labirin memutar yang terbuat dari tali di labirin itu ada gambar gambar proses kita dalam mengikuti Yesus, di akhir labirin tersebut kami harus berdoa. Di akhir sesi ini saya mencoba merefleksikan hal tersebut dan menggabungkan hal itu dengan pengalaman saya. setelah sesi berakhir kami melanjutkan dengan makan siang.
Setelah makan siang, beristirahat tidur, potus dan mandi kami melanjutkan acara sesi selanjutnya yang dibawakan oleh Rm. Charles mengenai Godaan dan Tantangan. Sesi ini bertujuan untuk : 1) Mengenal godaan dalam diri, 2) Dapat menantang/melewati godaan dalam hidup. Rm Charles mengatakan bahwa godaan dan tantangan juga terdapat pada kitab suci contohnya: iblis menggoda Hawa akan pengetahuan/pengertian, Yesus digoda 40 hari 40 malam, Yudas Iskariot digoda uang, Daud menikahi Betsyeba, Yusuf Kofifar. Godaan tidak hanya terjadi pada jaman sekarang tapi pada jaman kitab suci juga. Kami diajak untuk mencoba menuliskan godaan-godaan yang pernah kami alami dan bagaimana cara menghadapinya. Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa godaan dan tantangan itu merupakan hal wajar, namun kita diajak untuk dapat melewatinya agar hidup kita dapat berarti dan bermakna. Setelah sesi ini berakhir kami melanjutkan dengan makan malam.
Sesi terakhir pada hari itu mengenai tentang merancang masa depan. Sesi ini diisi oleh Rm. Andy. Di sesi ini kami diajak untuk memonoton video Laskar Pelangi dan video mengenai latihan American Football. Dari kedua video ini kami diajak untuk merenungkan bahwa masa depan itu dipengaruhi oleh kemauan dan semangat kita dalam membangunnya. Setelah selesai nonton video kami disuruh untuk menggambarkan kemauan kami di masa depan bila menjadi seorang imam. Keinginan yang saya inginkan adalah Menghargai Perbedaan. Kami juga diajak untuk mensharingkannya. Setelah sharing kami juga mengadakan sedikit permainan sebagai penutup sesi dan juga penutup hari itu, permainan ini adalah mengangkat teman kita ke atas lalu teman kita itu mengungkapkan keinginanya. Dari permainan ini saya mendapatkan makna bahwa kita harus mau menjunjung tinggi keinginan kita itu setinggi-tingginya dengan bantuan orang lain maupun diri sendiri. Setelah itu kami tutup dengan doa.
Hari terakhir, Kamis 17/12-2010 kami bangun seperti biasa namun misa diadakan pk 10.00 sebagai penutup retret, jadi kami hanya mengadakan meditasi. Setelah meditasi selesai kami melanjutkan dengan makan pagi. Makan pagi selesai dan dilanjutkan dengan sesi kesebelas yaitu inti atau rangkuman dari retret tersebut. Dari retret ini saya mendapatkan banyak hal dari tentang menghargai sesama, menghargai perbedaan, cara-cara mengikuti Yesus, dan lain-lain. Saya dan juga teman-teman menuliskan hal-hal itu juga di sebuah kertas. Setelah sesi itu tersebut selesai kami potus dan menutup retret itu dengan misa. Di misa ini Rm. Andy mengajak kita untuk banyak berubah setelah retret ini. Setelah misa ini selesai kami makan siang lalu pulang. Kami pulang sendiri menggunakan angkutan umum. Semoga retret ini dapat memberikan perubahan bagi diri saya dan teman-teman.

1 comments:

GOOD

Post a Comment

About this blog

Hello, selamat datang di blog saya..
Saya membuat blog ini sebagai tempat merefleksikan diri dan berbagi pengalaman...
SELAMAT MEMBACA....

Total Pageviews

Pages

Powered By Blogger
Powered by Blogger.

Iklan Wacana Bhakti

Bergabunglah bersama kami di Seminari Wacana Bhakti

Followers

About Me

My Photo
Barry Ekaputra
View my complete profile